Kamis, 19 November 2009

JANGAN MENYALAHKAN KETERBATASAN

Kawan,saya sungguh-sungguh kasihan pada orang-orang yang menyalahkan keterbatasan.
"Ah, wajar saya gagal, fasilitas saya kurang gini." Atau "saya kan punya penyakit parah, jadi bukan salah saya tak bisa fokus."

Banyak, banyak sekali saya jumpai orang-orang serupa itu di dunia ini. Andai kata orang-orang seperti itu diberi segala macam fasilitas yang diinginkannya, atau orang penyakitan itu disembuhkan, saya berani bertaruh, mereka akan tetap seperti itu: merasa gagal. Toh yang salah bukan keadaannya, tapi pola pikirnya sendiri. Yang salah bukan keterbatasannya, tapi cara pandangnya sendiri yang sempit. PARADIGMA! Itu yang harus di ubah.

Kau tahu Hee Ah Lee, pianis berumur 24 tahun asal Korea Selatan yang sukses keliling dunia itu? Dia itu memiliki keterbatasan. Menderita lobster claw syndrome, Ah Lee terlahir hanya dengan 2 jari kiri, 2 jari kanan. Tapi itu tidak menyulutkan semangatnya berlatih piano. Kau tahu, Kawan. PIANO! Betapa susahnya bermain dengan 4 jari saja. Tapi dia bisa.

Atau Shane Thomas, bocah berumur 10 tahun asal Woking, Inggris. Dia itu orang miskin. Beberapa tahun lalu, yang dia punya hanya pianika. Kau tahu kan? Alat yang menyerupai piano tapi lebih kecil dan harus ditiup sampai bengekan itu. Hanya berbekal alat seadanya itu, dia berhasil menciptakan belasan komposisi musik. Beberapa pengamat musik bahkan mengatakan tak berlebihan jika membandingkannya dengan Mozart. Siapa tak kenal Mozart? Kau kenal? Aku tidak, hanya tahu saja.

Itulah, Kawan. SUKSES ITU KUNCINYA DUA: JANGAN MENYALAHKAN KETERBATASAN DAN JANGAN TANGGUNG-TANGGUNG DALAM MENDALAMI SUATU HAL, HARUS SERIUS!

*Inspired by: Magic of Thinking Big (Rahasia Berpikir dan Berjiwa Besar), David J. Schwartz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar